Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menuntaskan pengentasan wilayah banjir di Kota Semarang. Selain fokus menuntaskan perbaikan sistem drainase Semarang Timur, juga dilakukan perbaikan sistem drainase Mangkang. Salah satunya yang sedang digarap adalah normalisasi Sungai Beringin,dimana telah dimulai sejak 13 November 2020. Pemkot Semarang pun menargetkan normalisasi Sungai Beringin akan selesai pada tahun 2022. Wali kota yang akrab disapa Hendi ini berharap masyarakat dapat mendukung upaya normalisasi Sungai Beringin tersebut, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu
"Menuntaskan persoalan banjir di Kota Semarang tidak dapat diupayakan oleh satu pihak saja, semua harus nyengkuyung. Misalnya di Sungai Beringin ini, Pemerintah Kota Semarang ambil bagian, Pemerintah Pusat ambil bagian, sedulur - sedulur di sekitar juga harus ambil bagian, dengan mendukung pembangunan," ujar Hendi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Sih Rianung, normalisasi Sungai Beringin di wilayah Mangkang bakal dibiayai pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp230 miliar, melalui sistem tahun jamak.
Dan untuk pembebasan lahan dalam dua tahap oleh Pemerintah Kota Semarang,” kata Rianung. Ia mengatakan, sebenarnya pembebasan lahan tahap pertama telah selesai. Namun dikarenakan adanya review Detail Engineering Design (DED) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, sehingga dilakukan penambahan wilayah sungai yang dilakukan normalisasi. “Sebelumnya tidak melintasi jalur Pantura, namun nantinya normalisasi Sungai Beringin ini melintasi Jalur Pantura. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemancangan CCSP dengan total 6 segmen. Saat ini BBWS Pemali Juana telah menyelesaikan beberapa segmen di sisi kiri. Target ke depannya yaitu melakukan percepatan-percepatan agar pekerjaan bisa maksimal.