Kehadiran Tol Semarang - Demak, masih kata Menteri Basuki diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnyadi wilayah Demak.
Lantaran dibangun terintegrasi tanggul laut denganstruktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13lapis, Menteri Basuki berpesan agar pembangunan Tol Semarang - Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan.
Tol Semarang - Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadiporsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun. Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD).
Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis.Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan carapemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alatTrailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
☑️ Luas Area embankment : 67.500 m²
☑️ Ketebalan Embankment : 2 layer timbunan pasir ± 3,72 m (dari total 7layer)
☑️ Volume Embankment : 230.387,42 m³
· Embankment adalah struktur timbunan dalam volume besar di dunia konstruksi
· Embankment bertujuan untukmemperbaiki daya dukung tanah yang kurang baik di suatu bangunan konstruksi
· Salah satu material yang berfungsiagar embankment dapat konsolidasi seragam dan efisien adalah matras bambu
Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero)dengan biaya konstruksi sebesar Rp4,7 triliun.