Apa itu Retaining Wall? Simak Penjelasan Berikut

Apa itu Retaining Wall? Simak Penjelasan Berikut

Apasih Pengertian Retaining Wall?

Dinding penahan tanah (retaining walls) adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menahan tanah dan memberikan stabilitas pada lereng.

Sementara itu berikut ini fungsi dinding penahan antara lain, yaitu:

1. Menahan gaya tekan lateral tanah aktif (Active Lateral Force Soil) yang berisiko menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral tanah seperti contohnya longsor/landslide.

2. Menahan gaya tekan lateral air (Lateral Force Water) yang berisiko menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral akibat tekanan air yang besar sepertiterjadinya erosi.

3. Memproteksi kemungkinan terjadinya perembesan air/seepage yang disebabkanadanya  elevasi muka air tanah yang cukup tinggi. Dalam hal ini jugaberfungsi dalam proses pengeringan air (dewatering) yaitu dengan memotong aliran air (Flow net) pada tanah (Cut Off).

Jenis - Jenis Retaining Wall

Dinding penahan tanah dalam dunia konstruksi memiliki banyak jenis. Adapun Jenis konstruksi dinding penahan tanah yang perlu kamu ketahui dalam praktek rekayasa konstruksi yaitu;

Dinding Penahan Gravitasi

Yaitu dinding yang mengandalkan beratnya untuk mencapai kestabilan tanah. Bahan penyusun gravity retaining wall biasanya berupa material pasangan batu atau beton bertulang (reinforced concrete). Prinsip kerja nya mengandalkan bobot massa dari badan konstruksinya sehingga tingkat kestabilan dari struktur dapat lebih tinggi dikarenakan bobotnya yang berat dalam menahan tekanan tanah lateral.

Dinding Penahan Kantilever

Merupakan dinding beton bertulang (reinforced concrete) yang berbentuk huruf T. Tulangan tersebut berfungsi untuk menahan momen dan gaya lintang bekerja pada bagian kantilever dindingnya.

Ada tiga bagian struktur yang berfungsi sebagai kantilever seperti terlihat pada gambar diatas, yaitu;

  • Dinding Vertical (Steem)
  • Tumit Tapak (Heel)
  • Ujung Kaki Tapak (Toe)

Prinsip kerja dari dinding kantilever dengan mengandalkan daya jepit/ fixed pada dasar rangkaian strukturnya. Dinding kantilever berbentuk telapak/spread memanjang pada dasar strukturnya yang berfungsi untuk menjepit dan menjaga kestabilan dari tekanan tanah pada timbunan maupun pada tebing.

Dinding Penahan Tipe Turap (Sheet Pile)

source: fotolia

Sheet pile digunakan untuk menahan tekanan tanah aktif lateral tanah pada timbunan maupun untuk membendung air (coverdam). Sheet Pile umumnya terbuat dari bahan material beton pra tegang (prestrees concrete) dan baja. Sheet pile juga cocok untuk dipasang pada konstruksi bangunan tinggi yang memiliki basement. Sheet pile sering digunakan sebagai dinding penahan dikarenakan mudah dalam menggunakan nya dengan biaya pemasangan yang lebih murah. Selain itu sheet pile memiliki ketahanan yang sangat tinggi terhadap lingkungan sekitar.

Proses pemasangan dapat dikombinasikan dengan sistem angkur/anchord. Sementara itu kedalaman tancap sheet pile dapat mencapai elevasi sampai tanah keras.

Dinding Gabion

Konstruksi dinding penahan (Gabion Retaining Wall) yang berupa kumpulan blok yang disusun secara vertikal dengan step menyerupai terasering. Blok terbuat dari anyaman kawat logam galvanis yang kemudian diisi dengan agregat kasar berupa batu kali. Selain berfungsi untuk menahan tekanan tanah, dinding gabion ini juga berfungsi untuk memperbesar konsentrasi resapan air ke dalam tanah (infiltrasi).

Dinding Block Concrete Retaining Wall

Dinding penahan tanah tipe blok beton masif padat yang disusun secara vertical dengan menggunakan sistem pengunci/locking antar blok. Blok beton tersebut dibuat secara rancangan berstandar dengan proses fabrikasi berupa beton precast dan kemudian proses pemasangan dilakukan di lokasi.

Diaphragm Wall

Diaphragm Wall dilakukan dengan sistem penggalian parit dengan bantuan lumpur pengeboran (betonite slurry/polymer).

Diaphgram wall terdiri dari 2jenis:

  • Diaphragm Wall Cast in situ.

Dibuat dengan tahapan akhir berupa pengecoran langsung dengan beton ready mix pada keranjang besi yang telah dibuat sebelum nya.

  • Diaphragm Wall Precast

Tahap akhir dari pengerjaan wall precast ini diisi dengan panel beton (beton pracetak). Pekerjaan ini terbatas maksimal ketinggian 18meter dikarenakan terkendala masalah transportasi saat pengangkutan beton pracetaknya

Contiguous Pile dan Soldier Pile

Contiguous Bored Pile yaitu struktur dinding penahan tanah yang terdiri dari kombinasi rangkaian bored pile dan betonite cement pile yang saling bertautan. Contiguous pile ini bersifat sementara (temporary) dan kedap air.

Sedangkan soldier piles merupakan struktur dinding penahan tanah yang tidak kedap air.

Revetment

Revetment merupakan struktur dinding penahan tanah sederhana yang berfungsi untuk memperkuat dan melindungi tanah dari gerusan aliran sungai atau ombak pantai.

Konstruksi jenis ini dapat dibuat dari kayu, beton dan bebatuan. Pada dasarnya revetment ini memiliki fungsi untuk memproteksi atau mengurangi resiko yang timbul akibat erosi yang dapat merusak kestabilan lereng/tanggul.

Dinding kisi (Crib Walls)

Crib Walls adalah dinding penahan tanah yang terbuat dari potongan beton, precast, logam atau kayu yang ditopang oleh angkur-angkur yang ditanam dalam tanah untuk mencapai kestabilan tanah.

Bridge Abutment

Dinding dengan perluasan dinding tumpuan (Wing Wall) untuk menahan urugan jalan masuk (approach fill) dan juga menahan erosi.

Pengetahuan mengenai dinding penahan tanah sangat penting dipahami sebelum menerapkan pada konstruksi yang akan dikerjakan.

Melalui ulasan di atas, dinding penahan tanah memang penting penggunaannya dan diperlukan dalam konstruksi seperti Underpass, dan Basement. Pemasangan Retaining Wall dapat mencegah terjadi longsong akibat beban yang terus diterima oleh tanah.

Dari penjelasan diatas tentunya dari masing - masing dinding penahan tanah memiliki karakteristik yang berbeda bedasarkan fungsi nya. Diperlukan pemahaman yang teliti dalam praktek konstruksi di lapangan.

Semoga artikel ini bisa menjadi pengetahuan dan bermanfaat.

Recent Articles